Biar camar meracau
Biar merpati terbang tinggi
Biar ombak menggulung pantai
Biar rindu kian mengadu
Fajar meredup
Pijarnya enggan menyala
Hanya gerimis,
Senja kecewa
Tiada lagi wajah sendu merindukannya
Kecuali kau,
Mentari menangis
Tiada lagi cerah harapan tersisa
Karena kau,
Rembulan menghitam
Air mata malam menghilang
Bersama nyanyian jangkrik yang kelam
Lima tahun
Menahan gelora membuncah
Lima tahun
Kubenamkan asa
Oh Tuhan
Inikah takdirMu?
Membawanya pulang
Tanpa menemuiku?
Angin berteriak
Riuh mengguncang bumi,
Menerbangkan kelopak mawar
Dan debu tanah merah
Rindu yang kubawa
Untuk siapa?
Rindu yang ku genggam
Untuk siapa?
Oh Tuhan
Inikah takdirMu?
Membawanya pulang
Tanpa menemuiku?
Sabtu, 16 November 2019
Pukul 22.00 WIB
(Puisi sedang diikutsertakan ajang lomba Hut ke 5 Ellunar Publisher)
Biar merpati terbang tinggi
Biar ombak menggulung pantai
Biar rindu kian mengadu
Fajar meredup
Pijarnya enggan menyala
Hanya gerimis,
Senja kecewa
Tiada lagi wajah sendu merindukannya
Kecuali kau,
Mentari menangis
Tiada lagi cerah harapan tersisa
Karena kau,
Rembulan menghitam
Air mata malam menghilang
Bersama nyanyian jangkrik yang kelam
Lima tahun
Menahan gelora membuncah
Lima tahun
Kubenamkan asa
Oh Tuhan
Inikah takdirMu?
Membawanya pulang
Tanpa menemuiku?
Angin berteriak
Riuh mengguncang bumi,
Menerbangkan kelopak mawar
Dan debu tanah merah
Rindu yang kubawa
Untuk siapa?
Rindu yang ku genggam
Untuk siapa?
Oh Tuhan
Inikah takdirMu?
Membawanya pulang
Tanpa menemuiku?
Sabtu, 16 November 2019
Pukul 22.00 WIB
(Puisi sedang diikutsertakan ajang lomba Hut ke 5 Ellunar Publisher)
Komentar