Langsung ke konten utama

Catatan harian 1

Hidup itu penuh misteri. Tak dapat ditebak. Walau sedetik pun. Kita hanya berencana A, B, C dan D. Namun Allah jua lah yang memutuskan.

Ketika SD saya adalah sosok anak yang minder karena merasa tak pandai dalam pelajaran. Guru-guru selalu saja memuji dan mengingat murid-murid yang pandai. Disitu saya merasa rendah diri. Saat itu saya belum tau kemampuan dan kelebihan yang ada dalam diri.

Tahun berganti. Seragam putih biru menjadi seragam kebanggaan karena saya berhasil masuk di SMP Negeri favorit. Di bangku Tingkat Menengah Pertama ini saya merasakan semangat belajar benar-benar hidup. Saya sangat menikmati proses belajar setiap hatinya. Setiap pelajaran ada sebuah target pencapaian. Dan itu dimulai dari tempat duduk.

Saya duduk dibangku paling depan dekat meja guru. Kenapa harus di depan meja guru? Supaya ketika saya bertanya atau mengajukan pendapat, akan lebih mudah terlihat lebih dulu. Targetnya adalah setiap pelajaran,  minimal satu pertanyaan. Hasilnya ketika pembagian rapot semester 1, saya menduduki peringkat ke-6 dari 30 siswa. Sebuah prestasi bagis saya yang selama duduk di bangku SD menduduki peringkat ke 25 dari 32 siswa.

Tidak ada yang memotivasi saya untuk bangkit kecuali diri saya sendiri. Karena saya harus maju, saya harus dapat menaikkan derajat keluarga saya dengan ilmu. Maka pola belajar saya pun harus berubah.

Ketika saat itu teman2 ikut les sana sini. Ikut bimbel sana sini. Saya hanya belajar di rumah. Kadang saya belajar bersama teman yang pandai di kelas. Lambat laun perasaan minder dan tidak percaya diri mulai surut. Tergantikan dengan sebuah keyakinan dan percaya diri yang mulai tumbuh.

Satu hal yang membuat saya bangkit, tidak ada yang sulit jika kita mau memulai untuk perubahan. Rintangan itu pasti ada, maka berfikir kreatif untuk menghadapi rintangan, itu yang dibutuhkan. Dengan cara mengambil peluang dan kesempatan untuk mengembakan potensi yang ada dalam diri. Karena tidaklah Allah ciptakan makhlukNya dengan percuma.

Sukabumi, 28 Desember 2019
Menggali mutiara dari genggaman kenangan

Komentar

Anonim mengatakan…
Players can bet both “inside wagers” and “outside wagers” if they want. If you’re new to the sport, keep your roulette ideas with you whilst you play. Once you’ve seen them in action quantity of} occasions, implementing them 카지노사이트 will become second nature, and you won’t need to hold them with you any longer.

Postingan populer dari blog ini

SYUKUR HARUS, IRI JANGAN

 #day4 #30harimembacakanbuku #30hariberkisah  #KomunitasCintaAnak 95_Nurmala_Syukur dan Tidak Sombong Syukur Itu Harus, Iri Jangan Di hari ke empat, menjelang tidur Afnan memilih minta dibacakan buku Syukur dan Tidak Sombong. Buku ini terdiri dari 4 judul dongeng. Dua judul yang dibacakan adalah Kalung Milik Kucing dan Undur-Undur yang Tidak Mau Berjalan Mundur. Afnan dan Ashraf senang dibacakan buku ini. Karena selain ada dialog singkat yang harus saya ekspresikan, ada juga gambar yang menunjukkan alur ceritanya. Dongeng Kalung Milik Kucing mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dengan yang sudah kita miliki. Jangan sampai mengambil barang orang lain tanpa ijin. Karena selain tercela, dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Saya coba contohkan seperti merebut mainan. Ruginya, dengan rebutan mainan pasti berantem, dan salah satu atau keduanya ada yang terluka.  Kisah Undur-undur, menceritakan tentang perasaan iri. Karena, undur-undur merasa aneh, dirinya tidak bisa ...

Buku adalah Kawanku

Buku sudah menjadi kawan bagi Afnan dan Ashraf. Mereka selalu senang jika kedatangan buku baru. Bahkan kadang minta dibacakan saat itu juga. Kalau badan sedang tidak lelah, saya turuti. Namun, ketika badan sedang tidak fit atau masih repot dengan pekerjaan lain maka membacakan buku ditunda sampai malam sebelum tidur. Itulah jadwal rutin Afnan dan Ashraf.  Sudah beberapa hari ini Afnan minta diputar kisah dari buku Rumah Kisah tentang Nabi Muhammad. Di rumah baru ada seri 1 yang terdiri dari 5 jilid. Meskipun sudah menyimak kisahnya melalui audio rumah kisah, kali ini Afnan minta saya membacakan langsung.  Supaya ceritanya runut dan mudah diingat oleh anak-anak, maka saya mulai membacakan dari jilid 1. Biasanya saya akan membacakan malam hari. Namun, kedua jagoan minta dibacakan sebelum tidur siang. Afnan dan Ashraf sangat antusias menyimak setiap kata yang dibacakan. Intonasi dan ekspresi yang pas akan membuat anak-anak tambah suka saat dibacakan cerita. Ketika menemukan bagia...