Kenapa harus datang, jika akhirnya akan menghilang? Mentari pagi tak menyurutkan cemas yang melanda Shaffa. Ba'da Dzuhur ia ada janji bersilaturahmi dengan seseorang. Bagaimana tidak, Shaffa akan bertemu dengan ibunya Zein. Ya. Zein adalah ketua alumni pustakawan sekolah yang Shaffa kagumi sejak kelas 2 SMA. Pembawaan Zein yang tenang dan berwibawa menaruh simpati khusus di relung hati Shaffa. Ditambah perawakan yang tinggi besar menjadikannya lebih disegani banyak orang. Perceraian orang tua, membuat Shaffa kehilangan sosok panutan. Mengenal Zein, seolah mendapat secercah cahaya. Mengobati kepiluan dengan sebuah pengharapan. Waktu berputar dengan rotasinya. Kekaguman Shaffa pada Zein bermetaforfosis menjadi rasa yang berbuah rindu. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Pribahasa ini mungkin cocok mendeskripsikan harapan Shaffa kepada Zein. Ketika ketua alumni tersebut melayangkan pesan bahwa dia ingin mencoba serius dengan Shaffa. Ah, perempuan lugu ini sungguh malu mengakuin...